Friday, September 13, 2019

Ma, Uangnya Udah Aku Transfer ya,…


Mama beserta murid-muridnya

Kapan ya judul di atas terealisasi, pikirku sewaktu masih duduk di bangku kuliah. Apakah bisa aku membalas semua yang di berikan Ibuku?, kapan aku bekerja, menghasilkan uang dan sebagainya menjadi angan-anganku sebelum tidur.
Baru mengenal bangku kuliah tahun 2012 bulan September, namanya juga kuliah di kota, jauh dari keluarga. Apa-apa sudah harus mandiri, untunglah dulu orangtua tidak pernah memanjakan ku. Aku bisa masak, mencuci, dan melakukan hal-hal kecil secara mandiri.
Belum lagi ditambah jadwal kuliah yang padat pada awal semester yang memang jadwal kuliah bisa sampai seharian, mengenal dunia kampus. Owh, ternyata begini rasanya jadi anak kuliahan, pikirku.
Rasanya enak tidak jadi anak kuliahan? Kalau aku ditanya, rasanya nano-nano dong, ada pahit, asam dan manisnya juga. Namun, pengalaman itu semua untuk membentuk karakter diri sendiri menjadi lebih kuat.
Kuliah di swasta itu memang mahal. Dan betul saja. Dulu uang kuliah per tahun 2012 masih sekitar 5,7 jutaan. Namun, masih bisa di cicil selama 4 kali. Belum lagi kebutuhan buku, biaya kos, makan dan segala macam menguras kantong setiap bulannya. Aku merasakannya sendiri. Mamak  (Ibu) adalah sosok yang semangat dan berjuang keras supaya boru paanggoarannya (anak perempuannya) bisa mengecap bangku  kuliah. Asa sarjana tahe borukki, katanya .
Status mamak hanya sebagai PNS. Berapalah gajinya. Coba, untuk mencukupi 6 orang anak ya manalah mungkin bisa sekolah. Tapi Puji Tuhan, Tuhan mencukupkan segalanya. Sampai aku sudah semester 5, aku sudah bisa mencari uang tambahan seperti berjualan pulsa dan mengajar les.
Hidup ini sangat keras dan butuh perjuangan. Aku selalu berdoa kapan bisa membahagiakan orangtuaku. Pokoknya, kalo aku udah kerja nanti, aku akan memberikan sebagian hasilnya kepada mamakku.
Aku bekerja tahun 2017 Agustus, merantau jauh dan tidak dimodali oleh orangtua, apalagi mamak, aku nekad merantau. Berbekal uang tabungan, akhirnya perjuangannkupun di mulai.
Sampai akhirnya bulan 10, 2017  ketika, pas gajian kala itu. Aku sudah menerima gaji bahkan sudah kusisihkan untuk kiriman buat mamak. Eh, uang yang di dompet yang khusus untuk mamak diambil maling. Kemudian ku telpon mamak uangnya sudah kupakai buat beli baju Natal dan aku berjanji akan kirim bulan depan.
Akhirnya sampai saat ini juga aku bisa mengucapkan “Ma, uangnya udah ku transfer ya” sungguh suatu kebanggaan buatku bisa membantu orangtua. Semoga bermanfaat dan semakin membawa banyak kesehatan dan rejeki bagi keluarga kami.
            Ini semua berkat doa kalian semua.doakan aku tetap bisa bekerja dan berhasil di perantauan ini. Amin 


Love you mom,


Boru PanggoaranMu

No comments:

Post a Comment