Mama beserta murid-muridnya |
Kapan
ya judul di atas terealisasi, pikirku sewaktu masih duduk di bangku kuliah.
Apakah bisa aku membalas semua yang di berikan Ibuku?, kapan aku bekerja,
menghasilkan uang dan sebagainya menjadi angan-anganku sebelum tidur.
Baru
mengenal bangku kuliah tahun 2012 bulan September, namanya juga kuliah di kota,
jauh dari keluarga. Apa-apa sudah harus mandiri, untunglah dulu orangtua tidak
pernah memanjakan ku. Aku bisa masak, mencuci, dan melakukan hal-hal kecil
secara mandiri.
Belum
lagi ditambah jadwal kuliah yang padat pada awal semester yang memang jadwal
kuliah bisa sampai seharian, mengenal dunia kampus. Owh, ternyata begini
rasanya jadi anak kuliahan, pikirku.
Rasanya
enak tidak jadi anak kuliahan? Kalau aku ditanya, rasanya nano-nano dong, ada
pahit, asam dan manisnya juga. Namun, pengalaman itu semua untuk membentuk
karakter diri sendiri menjadi lebih kuat.
Kuliah
di swasta itu memang mahal. Dan betul saja. Dulu uang kuliah per tahun 2012
masih sekitar 5,7 jutaan. Namun, masih bisa di cicil selama 4 kali. Belum lagi
kebutuhan buku, biaya kos, makan dan segala macam menguras kantong setiap
bulannya. Aku merasakannya sendiri. Mamak
(Ibu) adalah sosok yang semangat dan berjuang keras supaya boru
paanggoarannya (anak perempuannya) bisa mengecap bangku kuliah. Asa sarjana tahe borukki, katanya .
Status
mamak hanya sebagai PNS. Berapalah gajinya. Coba, untuk mencukupi 6 orang anak
ya manalah mungkin bisa sekolah. Tapi Puji Tuhan, Tuhan mencukupkan segalanya.
Sampai aku sudah semester 5, aku sudah bisa mencari uang tambahan seperti
berjualan pulsa dan mengajar les.
Hidup
ini sangat keras dan butuh perjuangan. Aku selalu berdoa kapan bisa
membahagiakan orangtuaku. Pokoknya, kalo aku udah kerja nanti, aku akan
memberikan sebagian hasilnya kepada mamakku.
Aku
bekerja tahun 2017 Agustus, merantau jauh dan tidak dimodali oleh orangtua,
apalagi mamak, aku nekad merantau. Berbekal uang tabungan, akhirnya
perjuangannkupun di mulai.
Sampai
akhirnya bulan 10, 2017 ketika, pas
gajian kala itu. Aku sudah menerima gaji bahkan sudah kusisihkan untuk kiriman
buat mamak. Eh, uang yang di dompet yang khusus untuk mamak diambil maling. Kemudian
ku telpon mamak uangnya sudah kupakai buat beli baju Natal dan aku berjanji
akan kirim bulan depan.
Akhirnya
sampai saat ini juga aku bisa mengucapkan “Ma, uangnya udah ku transfer ya”
sungguh suatu kebanggaan buatku bisa membantu orangtua. Semoga bermanfaat dan
semakin membawa banyak kesehatan dan rejeki bagi keluarga kami.
Ini semua berkat doa kalian
semua.doakan aku tetap bisa bekerja dan berhasil di perantauan ini. Amin
Love you mom,
Boru PanggoaranMu
No comments:
Post a Comment