Akhirnya, setahun
berlalu sudah aku di perantauan ini. Banyak kisah pahit yang kulalui, tapi
Tuhan mengasihiku. Dia beri kemudahan dalam setiap langkahku.
Time
flies so fast. Masih teringat dibenakku, ketika
setahun yang lalu, aku merasa desperate karna
belum juga menemukan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikanku. Tapi rencana Tuhan memang tidak bisa ditebak.
Akhirnya, dengan
modal Nekad aku berangkat ke perantauan ini. Walaupun dunia disini membuatku
terkejut, tapi lama-lama aku terbiasa juga. Toh , mungkin inilah namanya
perjuangan hidup. Jauh dari orangtua, jauh dari siapa-siapa. Belajar hidup
mandiri dimulai. Cari uang sendiri, kelola sendiri.
Diperantauan ini,
aku belajar banyak hal. Kehidupan yang keras menjadikan aku semakin berjuang.
Aku sendiri merasa heran, dulu aku tidak seperti ini, dulu aku takut ini itu,
sekarang….?
Juni lalu,
akhirnya setahun kontrak berakhir. Sebenarnya cukup dilema, mau lanjut atau
putus saja ya, tapi setelah dipikir-pikir juga ya lanjut saja. (kok kayak
pacaran)
Karena aku
bekerja di areal perkebunan, disini aku baru tau berondolan buah sawit, baru
pernah naik mobil truk ( di gerobaknya loh), belajar berkebun tanam cabe,
sayuran, baru pernah (hampir) nabrak
ular besar, bawa kereta jembrong yang nggak punya lampu.
Disini aku juga
banyak bersosialisasi, bertemu ini itu, pergi kesana kemari urusan sekolah. Ah,
pokoknya banyak sekali yang sudah aku lalui setahun ini. Semoga tahun kedua,
aku tetap bisa berkarya, menorehkan prestasi anak Bangsa. Doain aku ya, supaya
tetap bisa melakukan yang terbaik.
Haii cekgu.. how are u ?
ReplyDeleteDo u remember me?
Can u give me your number phone ?