Seperti biasa, lebaran ini kami akan mudik kekampung halaman di medan. Biasanya kami sekeluarga bersiap-siap dulu sebelum mudik, membersihkan rumah bersama-sama, mengepak barang, serta menitipkan hewan peliharaan kami, belo. Kami melakukannya bersama suamiku dan 2 orang anakku, nita dan sofia.
Segera aku pergi kedapur, kucabut selang gas dari tabungnya, tak lupa aku menyisihkan sayuran dan kuberikan ketetangga supaya nanti tidak busuk pikirku. Rumah kami harus aman nanti ketika kami mudik. Suamiku menelepon koran langganannya dan menunda langganan sampai kami balik lagi kerumah.
Anak perempuanku sibuk mengepak barang didalam koper. Mereka membawa boneka kesayangannya. Segera kuperiksa semua pintu dan kukunci rapat.
Setelah siap-siap, kami pamit tetangga sekitar, bahwa kami mudik dan kuminta mereka mengawasi rumah kami. Suamiku langsung mengeluarkan mobil. Kedua anakku sangat senang sekali, tidak sabar berjumpa dengan nenek mereka.
Perjalanan kali ini cukup lama, suasana panas, kami sempat mengalami kemacetan, untung suamiku sabar menyetir, aku yang duduk tepat disampingnya selalu menyodorkan air putih bentuk perhatianku padanya. Sedangkan kedua anakku, tertidur pulas sambil memeluk boneka kesayangannya.
Hari menunjukkan petang, kami berhenti disebuah rumah makan. Suamiku menanyakan ingin makan apa kepadaku dan anak-anak. Aku memesan gurami bakar sedangkan anak-anakku memesan makanan favorit mereka, ayam goreng. Kami makan sangat lahap. Setelah selesai makan aku membeli keripik balado sebagai oleh-oleh khas minang. Tahun ini, kami tidak membuat kue lebaran karna kami mudik kekampung halaman.
Tak terasa, waktu yang kami tempuh dari bukit tinggi ke medan hampir semalaman. Akhirnya, kami sampai dengan selamat. Kedatangan kami disambut dengan hangat oleh keluarga besar suamiku. Mereka sangat senang begitu juga kami. Kami segera duduk diruang tamu. Kami berpelukan dan bersalaman, kemudian aku dan anak-anak segera mandi. Maklum sudah kecapaian, setelah itu, kami bercerita-cerita, anakku sangat antusias menceritakan perjalanan kami kepada neneknya.
Pagi harinya, hari lebaran tiba, hari fitri nan spesial. Kami sholat berjamaah dimasjid bersama keluarga besar. Kemudian halal bi halal dirumah, disambut keluarga yang baru tiba. Aku, suami dan kedua anakku memakai seragam batik yang sudah dahulu kujahitkan, kami tampak serasi dan kompak.
Rendang |
Tak lupa kami makan bersama. Berbagai macam makanan sudah tersedia, mulai dari opor ayam, soto, sate. Aku membawakan rendang balado sebagai oleh-oleh.
Semuanya tampak kenyang setelah menyantap makanannya. Acara selanjutnya, kami salam-salaman, photo keluarga besar, bernyanyi dan berbagi amplop sebagai THR hari raya dan hadiah lainnya. Semua anak/cucu mendapat hadiah berupa buku tulis dan pulpen.
Pulau Samosir |
Sore harinya, kami pergi jalan-jalan ke parapat. Kami berencana menginap dihotel Danau Toba. Kami sampai sudah malam dan langsung istirahat. Rencana kami akan mulai jala-jalan esok harinya.
Keesokan harinya, kami bersiap-siap menyusuri pantai dan menyeberang pulau samosir dengan kapal Fery. Perjalanan ditempuh selama sejam. Akhirnya kami tiba ditomok. Kemudian kami pergi ke Huta Siallagan, objek wisata yang terkenal dengan batu kursinya dan sigale-galenya. Kami sekeluarga puas menikmati liburan kali ini.
Rombongan Keluarga |
kami menari bersama sigale-gale, melihat rumah adat batak, museum serta batu kursinya.
at Huta Siallagan |
Selanjutnya, kami tidak lupa berbelanja souvenir sebagai kenang-kenangan. Kami membeli baju kaos sebagai oleh-oleh. Selanjutnya kami singgah disalah satu rumah makan dan makan bersama keluarga besar. Selanjutnya, kami pergi ke pantai putih parbaba, 13 km dari Ambarita. Kami menyewa tikar dan duduk santai menikmati pemandangan danau Toba dipinggir pantai. Para pengunjung membludak, mungkin karna liburan kali ya.
Setelah selesai, kami langsung kembali ke Tomok untuk penyeberangan berikutnya. Tak lupa kami membeli oleh-oleh Ikan asin tawar dan buah mangga khas Samosir.
Penyebrangan Fery |
Momen lebaran kali ini sungguh indah, karna selain bisa berkumpul bersama keluarga besar, semua ikut bertamasya ke pulau Samosir.
***
Cerita ini diikutsertakan dalam GiveawayLebaran Seru Sahabat punya cerita yang menarik selama lebaran? Yuk, ikuti kompetisinya dan dapatkan hadiahnya.
Sukses ya buat lombanya
ReplyDeletekeren ka perjalananan ceritanya
ReplyDeleteagen viagra
pil biru
obat hammer