Thursday, August 11, 2016

Perbedaan Bayi yang diberi ASI dan Yang tidak diberi ASI

Halo, kebetulan saya belum menikah dan belum memiliki anak. Tetapi saya sangat setuju dengan pemberian ASI Exklusif  pada bayi. Saya mempunyai cerita tentang ASI yang berada dikeluarga saya. Saya memiliki kakak yang sudah mempunyai bayi dan kakak ipar saya juga baru melahirkan. Kakak saya seorang bidan dan memiliki anak perempuan usia 1 tahun 2 bulan bernama Tio dan kakak ipar saya juga memiliki bayi yang berumur 1 tahun bernama andre. Kakak ipar saya sudah memiliki 2 anak. Saya sangat menyayangi kedua keponakan saya ini. Mereka sangat aktif-aktif nya di usia ini. Merangkak kesana kemari dan duduk dengan lasaknya. Kedua bayi ini sehat.

Tio and Me

Kakak saya sejak melahirkan langsung memberikan ASI kepada bayi Tio. Air susunya memang  melimpah sehingga Tio minum air susu yang banyak. Berbeda dengan kakak ipar saya yang tidak memberikan ASI kepada Andre. Hal ini dikarenakan kelenjar susunya tidak dapat menghasilkan ASI. Untuk menyiasatinya, Ipar saya hanya memberikan susu formula biasa yang dijual dipasaran.

Dari kedua bayi ini, saya bisa melihat perbedaan bayi tio dan bayi Andrew. Tio yang diberi ASI tumbuh sehat dan menunjukkan perkembangan yang optimal. Badannya gemuk dan berisi. Dia sangat aktif bergerak, tetapi belum bisa berjalan hanya sebatas berdiri saja. Dia sangat aktif ketika melihat Handphone dan bila dibuat musik dia akan tepuk tangan dan menari-nari lincahnya.
Andre

Berbeda dengan andre, yang tidak diberi ASI. Dia tumbuh kurus padahal dia diberi susu formula. Sama seperti kakaknya andre, Tina dan Tiwi juga tidak diberi ASI. Sekarang mereka berumur 5 dan 3 tahun. Badan Tina dan Tiwi sangat kurus dan selalu pucat dan gampang sakit. Walaupun tidak minum ASI, andre sangat lahap makan dan jika terlambat makan, dia akan menangis. Bayi andre belum bisa berdiri lama, hanya sebentar saja kemudian jatuh. Terhitung, bayi andre sudah beberapa kali sakit seperti demam dan flu.
Tetapi saat ini, kakak saya sedang mengandung, jadi tidak lagi menghasilkan ASI, sehingga bobot badan bayi Tio semakin kurus, dia kurang nafsu makan dan dia kurang aktif. Terkadang, dia menunjuk ASInya ke mamanya, artinya dia ingin minum ASI. Tetapi apa daya, kakak saya tidak menghasilkan ASI. Kini kedua bayi tersebut tidak minum ASI. Dan jelas, tanpa ASI, bayi sangat lemah dan pertumbuhan dan perkembangan tubuh tidak optimal.

Untungnya, teman kakak saya ada yang sedang bahagianya menjadi Ibu. Namanya mba Viona. Nah , mba viona ini juga sedang mempunyai baby  berumur 7 bulan. Dia juga memberikan ASI Exklusif pada bayinya. Luar biasanya, dia memiliki ASI yang melimpah. Bayinya hanya cukup menghabiskan kelenjar susu yang kanan bila sedang minum. Nah, untungnya mba Viona mau berbagi ASI kepada Tio dan Andre. Kadang, mba viona menyusui mereka bergantian dan kadang diperas dan disimpan kedalam botol, kemudian disimpan di dalam kulkas.

Bila mba Viona sedang bekerja, ASInya akan tumpah dan menetes dengan sendirinya. Pernah mba viona cerita, ketika terlambat memberi bayinya minum ASI, bajunya basah karna ASI  yang tak berhenti menetes. Maka, mba Viona selalu menyiasati memeras ASI dan menyimpannya didalam botol, sehingga ketika bekerja maka bayinya tidak akan kelaparan lagi.

Nah, ternyata setiap perempuan berbeda-beda dalam menghasilkan ASI. Kakak saya dan mba Viona adalah wanita beruntung yang bisa memberi ASI kepada bayi mereka sedangkan Kakak ipar saya belum beruntung karna tidak bisa menyusui bayinya.
Dari cerita ini, saya bisa menyimpulkan betapa kontrasnya  Bayi yang diberi ASI dan yang tidak diberi.

Mengapa ASI sangat penting ?

ASI adalah singkatan dari Air Susu Ibu. ASI diproduksi ketika ibu telah selesai bersalin sebagai makanan sekaligus minuman untuk sang bayi. Namun, beberapa kasus, tidak semua ibu yang melahirkan bisa memproduksi ASI. Hal ini dapat disebabkan berbagai macam faktor, sehingga satu-satunya cara yang tepat adalah memberikan susu formula.
ASI mengandung energi, protein, lemak, dan vitamin yang sangat berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pemberian ASI maksimum selama 6 bulan tetapi boleh lebih dari itu. ASI menjadi makanan sekaligus minuman favorit bagi bayi, intinya tak ada bayi yang akan menolak ASI. ASI yang langsung di mimum dari susu ibunya sangat baik untuk kesehatan si bayi karna higenis, aman,  dan lebih mendekatkan batin antara ibu dan anak.

Manfaat ASI bagi bayi
1.        Sebagai makanan sekaligus minuman yang mempunyai nutrisi lengkap sehingga mendukung tumbuh kembang bayi.
2.      ASI bermanfaat dalam perkembangan otak sang bayi .
3.      ASI turut berperan dalam menjaga kekebalan tubuh/ immun sang bayi karna ASI mengandung zat yang bisa melawan virus/bakteri sehingga bayi tidak gampang sakit.
4.      ASI berfungsi menghangatkan tubuh si bayi dan meregulasi pernafasan dan detak jantung, sehingga bayi akan merasa aman.
5.      ASI akan berkolonisasi dikulit dan  usus sehingga usus bayi akan cepat bersih.

Manfaat ASI bagi Ibu

1.       Ibu yang memberi ASI kepada bayi akan meningkatkan kalori tubuh sehingga sang ibu akan cepat normal berat badannya.
2.      Ibu yang memberi ASI tidak mengalami menstruasi sehingga meminimalkan sang ibu mengalami anemia (kekurangan darah).
3.      ASI lebih efisien dan praktis, tidak perlu dipanaskan atau repot-repot mengaduk seperti susu formula.
4.      Meningkatkan hubungan emosional antara ibu dan bayi.
5.      Mengurangi kontraksi rahim sehingga mengurangi resiko pendarahan pasca melahirkan.

Begitu banyaknya manfaat ASI bagi ibu dan bayi. Untuk itulah, selalu diupayakan dalam memberi ASI kepada bayi. Nah, pemerintah Indonesia sangat mendukung pemberian ASI kepada bayi. Bayi yang sehat nan cerdas pastinya menjadi generasi penerus bangsa. Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ASI, pemerintah menyemarakkan tanggal 1-7 Agustus sebagai Pekan ASI dunia.

***
Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway bertema ASI dan Segala Cerita Tentangnya. Semoga dengan pekan ASI ini, lahirnya generasi bangsa Indonesia yang sehat dan cerdas.




No comments:

Post a Comment