Tak bisa dipungkiri bahwa
orangtua mengambil peran terpenting dalam proses tumbuh kembang si kecil.
Bahkan sejak anak dalam kandungan sang Ibu, orangtua telah menjadi “guru” bagi
calon bayi. Berbagai edukasi telah dilakukan calon orangtua untuk menghasilkan
anak yang tumbuh sempurna.
Kakak saya, Theresia (25
tahun) sejak dinyatakan positif hamil selalu menjaga pola hidup sehat. Dia
selalu berusaha untuk melakukan yang
terbaik dalam masa-masa kehamilannya. Bahkan dia cenderung menjadi moody ketika sedang hamil. Namun, berkat
dukungan sang suami dan keluarga, dia dapat melewati semuanya dengan baik. Dia
selalu berusaha mengkonsumsi makanan sehat yang dianjurkan dokter, berolahraga,
bahkan rajin mendengarkan music
klasik. Semuanya itu dilakukan supaya sang anak dalam rahimnya bisa lahir
dengan sempurna.
Nah, dari ilustrasi diatas,
kita tahu bahwa manusia itu sudah mendapatkan pendidikan secara tidak langsung
ketika dalam kandungan dari orantuanya.
Bahkan, anak yang sudah lahirpun wajib mendapatkan pendidikan.
Anak-anak normal berusia 2
tahun pasti sudah bisa berbicara, walupun tidak terlalu lancar. Mereka bisa
berbicara bukan semata-mata karna pengetahuan mereka. Lalu, bagaimana anak bisa
menghasilkan kosakata dan berbicara? Proses interaksi sehari-hari antara
orangtua dengan si anak adalah jawabannya. Orangtua yang suka berbicara kepada
anak otomatis membuat anak akan meniru ucapannya. Bahkan menjawab
pertanyaannya, nah pasti ada kosakata yang salah diucapkan sang anak. Maka orangtua
akan mengulangi jawaban anak dengan jawaban yang benar.
Misalnya,
Ibu : adek, lagi apa?Anak : minum cucu (artinya minum susu)Ibu : oh, adek lagi minum susuAnak : iya, minum susu (jawaban benar)
Coba
bapak dan ibu bayangkan jika setiap hari anak dilatih demikian maka
perbendaharaan kata anak akan semakin banyak dan anak akan semakin lancar
berbicara. Bahkan nih, anak bisa diajari dengan bahasa lainnya.
Namun,
banyak orangtua yang tidak menyadari bahwa anak yang sudah mulai bisa berbicara
pasti akan suka cari tahu. Tingkat curiosity
mereka itu luar biasa. Ingin tahu ini dan itu. Jadi ketika anak Bapak/Ibu yang
masih berumur 2 tahun suka bertanya ini dan itu, jangan langsung marah apalagi
membentak si kecil ya, penelitian membuktikan bahwa dengan membentak anak bisa
mematikan saraf dan anak tingkat keberanian si anak akan menurun. Jika tidak
ingin terjadi demikian berusahalah untuk menjawab pertanyaan si kecil. Bisa
saja nanti mereka akan bertanya pertanyaan yang sama berulangkali.
Pada
tahun ajaran 2016/2017, sebanyak 4.605.809
anak-anak di seluruh Indonesia bersekolah di Taman Kanak-kanak (TK) dari
9.647.997 anak-anak. Itu artinya, masih 45 % anak-anak Indonesia yang mendapat
pendidikan (TK) di sekolah. Rendahnya anak Indonesia yang bersekolah dipicu
karena tingkat kesadaran orangtua akan pendidikan anak di usia dini sangat
minim. Banyak berbagai factor yang
memicu, antara lainnya adalah
1. Factor Ekonomi
Mungkin,
salah satu factor yang paling kuat adalah factor ekonomi. Negara Indonesia
sebagai Negara berkembang dan masih banyak masyarakatnya yang pengangguran.
Padahal biaya pendidikan anak mulai PAUD-TK tidak terlalu mahal. Namun,
orangtua masih banyak beranggapan tidak mampu, atau nanti saja sekolahnya.
2. Tidak tersedianya sekolah
PAUD –TK
Kalau di
kampung saya sendiri, sudah berdiri sekolah PAUD bahkan disetiap desa dusah ada PAUDnya, saya kurang tahu di daerah
lainnya. Namun, saya yakin di daerah pelosok Indonesia ini masih tidak
tersedianya sekolah PAUD-TK, apalagi SD-SMP-SMA yang bisa berkilo-kilo jauhnya
dari rumah masyarakat. Saya sering sedih melihat perjuangan anak negeri yang
harus rela berjalan kaki atau mengayuh sepeda untuk bisa bersekolah. Saya
sangat salut kepada mereka semua.
3. Mindset orangtua yang minim
Apapun
itu, orangtua adalah tonggak kesuksesan dari si anak. Jika orangtua yang
berpikir maju dan berprinsip “bahwa anak saya harus mendapat pendidikan” pasti
para orangtua akan berusaha menyekolahkan anak-anak mereka tidak peduli
bagaimanapun caranya.
Apalagi
beranggapan anak-anak yang berusia 2,6 tahun dianggap terlalu “dini” untuk
mendapatkan pendidikan disekolah. Orangtua juga beranggapan bahwa diusia
seperti itu, anak- anak seharusnya bermain dirumah saja.
Pertanyaannya adalah, apakah salah
bila anak-anak yang berusia diatas 2 tahun mendapatkan pendidikan formal ?
Jawabannya
adalah Tidak salah. Justru dengan memasukkan anak ke lembaga formal dapat
meningkatkan tumbuh dan kembang si anak.
Manfaat Anak Mendapat
Pendidikan Formal
Sumber |
Banyak
sekali manfaat yang didapat jika sang anak mendapat Pendidikan di Sekolah
Formal. Diantaranya adalah sebagai berikut :
ü
Menambah
pengetahuan dan kreatifitas sang anak
Anak-anak
yang bersekolah di PAUD akan memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi. Hal ini
disebabkan karena mereka belajar. Belajar yang dimaksudkan disini bukan
perkalian atau penjumlahan. Namun sesuai dengan kurikulum yang ada seperti
mengenal huruf, warna, nama hewan, dan lainnya. Selain itu, anak-anak akan
bertambah kreativitasnya. Untuk itu, orangtua juga wajib berperan penting, seperti
bertanya apa saja yang sudah dipelajari si anak disekolah tadi. Nah, orangtua
bisa me review pelajaran bersama sang
anak.
ü
Membimbing
anak untuk bersosialisasi
Anak-anak
yang sudah bersekolah pasti akan bersosialisasi dengan teman sebayanya. Ini
adalah nilai plus untuk si anak. Anak akan berusaha mengenal temannya dan
berinteraksi setiap harinya. Jadi, anak tidak akan terisolir dan merasa malu dalam
pergaulannya karena sejak dini sudah diajari untuk berteman. Orangtua juga bisa
mengenalkan, mengajak si anak bermain
sambil bersosialisasi kepada teman sebaya yang ada dilingkungannya tetapi dalam
pengawasan orangtua.
ü
Melatih
anak menjadi Mandiri
Anak
yang sudah sekolah otomatis akan menjadi pribadi mandiri. Anak akan belajar
mandiri dalam mengerjakan sesuatu dengan bantuan orangtua pastinya. Orangtua
wajib mengarahkan sang anak untuk menyiapkan bahkan mendampingin anak dalam
melakukan segala pekerjaannya.
ü
Memanfaatkan
waktu
Anak akan
hafal jadwal kegiatan sehari-harinya, misalnya ketika pagi hari, anak akan
terbiasa bangun pagi, bersiap-siap ke sekolah. Orangtua juga turut membantu si
anak untuk memanfatkan waktu dengan baik. Dengan begitu, si anak akan belajar
menghargai waktu dan memanfaatkan waktu se-efisiensi mungkin.
Tips Mendidik Anak
Sumber |
Mendidik
remaja dengan balita tentunya sangat signifikan perbedaannya. Orangtua harus
sadar betul bahwa kemajuan anak-kecil sangat bergantung pada orang disekitarnya
terutama orangtuanya.
Nah,
kalau Bapak/Ibu ingin sang buah hati memiliki pribadi yang baik dan cerdas,
maka orangtua harus rela menjadi teman, wadah sang anak berkembang. Nah,
dibawah ini ada beberapa tips bagi orangtua yang ingin mendidik anak dengan
cerdas.
ü
Konsistensi
Ini adalah
hal yang paling utama. Orangtua bisa mengajari
serta melarang anak berbuat ini
dan itu, sementara orangtua kadang melakukan hal yang dilarang di depan sang
anak. Selain itu, ajarlah anak untuk melakukan sesuatu secara rutin, sehingga
anak akan tetap melakukan secara konsisten.
Misalnya,
anak kecil dilarang makan permen setiap hari. Sementara sang orangtua makan
permen didepan sang anak.
ü
Ajarkan
anak melakukan kebiasaan Baik
Anak kecil
akan meniru kebiasaan orangtuanya. Untuk itu, orangtua wajib membimbing anak
melakukan kebiasaan baik. Misalnya, membimbing anak bersalaman kepada
oranglain, mencuci tangan sebelum makan, mengajari anak berdoa. Sehingga anak
akan mengingat kebiasaan baik.
ü
Mengendalikan
Emosi
Apel
tak jauh dari pohonnya. Demikian jugalah anak-anak. Anak kecil yang suka
berteriak, mudah menangis berasal dari lingkungannya. Orangtua yang tidak sabar
kepada anak kecil akan menghardik dan membuat anak ketakutan. Orangtua wajib
belajar mengendalikan emosi si kecil sedini mungkin. Jangan sampai membentak
anak dengan suara yang tinggi ya Bapak/Ibu. Jika anak melakukan hal yang tidak
baik, laranglah dengan suara yang lembut. Misalnya, anak kecil suka bermain api
ketika orangtuanya membakar sampah.
ü
Belajar
mengeksplore dan mencintai Lingkungan sekitar
Anak sangat
cepat meniru sesuatu yang baik dan buruk dari lingkungannya. Orangtua bisa
mengarahkan anak untuk mencintai lingkungan sekitar dengan mengenalkan anak
terhadap lingkungan. Contohnya, membawa anak ke taman bunga/hewan. Menanam
bunga bersama si kecil atau memelihara seekor hewan jinak. Dengan begitu, anak
akan sadar dan cinta akan lingkungannya.
ü
Belajar
Hal-hal Baru
Anak kecil
akan sangat senang jika mereka diajak untuk belajar hal yang baru. Hal ini
terjadi karena tingkat curiosity sang anak sangat tinggi untuk mengenal hal
yang baru. Orangtua tidak perlu pusing untuk membawa anak ke mall atau taman.
Namun, di rumah saja, anak bisa belajar hal-hal baru dari menonton video
cartoons, lagu, dan lainnya. Orangtua juga mengizinkan anak melihat-lihat
ketika sedang memotong bahan makanan dan memasak.
Itulah
beberapa tips yang bisa dilakukan para orangtua dirumah dalam mengedukasi
anak-anak sedini mungkin. Untuk itu, jangan ragu ya Bapak/Ibu untuk membimbing
anak-anak. Namun, seperti yang sudah saya sampaikan tadi, pendidikan itu tidak hanya informal namun ada
juga Formal. Ayo, orangtua nggak usah ragu untuk menyekolahkan Putra/Putri di
lembaga resmi ya.
Seperti sekolah Appletreebsd.
Apple Tree
Pre-School BSD adalah salah satu institusi yang memberikan akses dan pelayanan
pendidikan prasekolah dengan mutu pendidikan yang tinggi. Apple Tre Pre-School
didirikan tahun 2000 dengan Visi mendorong kepercayaan diri dan kemandirian
setiap siswa. Ditambah lagi dengan suasana belajar yang nyaman dan aman karna
disertai dukungan positif dari para orangtua murid, guru sehingga menghasilkan
anak dengan perkembangan fisik, intelektual dan social serta emosional yang
baik.
Apple Tree Pre-School BSD menggunakan
kurikulum yang diadopsi dari Singapura dalam kegiatan proses belajar mengajar.
Jadi bahasa Inggris dan Mandarin adalah bahasa yang dipakai disekolah ini.
Apple Tree Pre-School berkomitmen dan
focus pada setiap pelajar dengan membuat perubahan positif dalam kegiatan
setiap peserta didik.
Lokasi
Apple Tree Schoold berada di Jl. Boulevard Utara
Lokasi
Apple Tree Schoold berada di Jl. Boulevard Utara
Bagaimana,
apakah Bapak/Ibu tertarik menyekolahkan sang anak? Yuk, segera daftar ke Apple
Tre Pre-School aja. #appletreebsd
***
Tulisan ini diikutsertakan
dalam lomba Apple Tre Pre-School
Add caption |
Terimakasih banyak sudah menginformasi dan mengedukasi melalui artikel ini. Sukses terus!
ReplyDeleteTerimakasih juga karna sudah berkunjung :)
Delete