Judul buku: Broken Vow
Penulis: Yuris Afrizal
Editor: Weka Swasti
Penerbit: Stiletto Book
Cetakan: Ke-1, Agustus 2015
Jumlah halaman: 271
ISBN: 9786027572416
Penulis: Yuris Afrizal
Editor: Weka Swasti
Penerbit: Stiletto Book
Cetakan: Ke-1, Agustus 2015
Jumlah halaman: 271
ISBN: 9786027572416
[Sinopsis ]
Tiga sahabat. Tiga pernikahan.
Tiga luka. Amara, dia punya segalanya. Kecantikan yang sempurna dan kehidupan
pernikahan yang diimpikan setiap perempuan. Namun, hanya kisah Cinderella yang
berakhir happily ever after, karena ternyata mencintai saja tidak cukup, dan
menjadi sempurna pun tidak cukup.
Nadya, memiliki karier yang
cemerlang. Menikah di usia 30 hanya untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan
yang selalu mengganggunya. Baginya, keinginan dan harapan kadang berbenturan
dengan realitas yang ada.
Irena, si superwoman. Berkarier
dan menjadi ibu rumah tangga sekaligus. Potret keluarga bahagia yang
sesungguhnya. Namun, siapa yang mengira jalan hidup Irena akan menikung tajam?
Siapakah di antara tiga sahabat
ini yang paling berbahagia dengan pernikahannya atau justru paling menderita?
Prasangka dan iri pun diam-diam ada di hati mereka. Apakah persahabatan yang
telah terjalin itu dapat tetap bertahan? Dan, dapatkah mereka menemukan
kebahagiaan masing-masing?
[ Review ]
Novel ini menceritakan 3 perempuan yang bernama Amara, Nadya, Irena yang
mengalami sebuah kegagalan hubungan, kisah sedih, atau
penderitaan hati yang akut. Berbagai masalah muncul dalam
rumah tangga mereka. Mulai dari suami yang berselingkuh, tidak cocok dengan ibu
mertua, suami yang awalnya sempurna kemudian berubah menjadi sebuah dilema memilih antara
karier atau keluarga, terpaksa menikah dengan lelaki yang sebenarnya tidak
dicintai hanya karena umur , ingin bercerai tapi kasihan dengan anak-anak, dan
kisah lainnya. Pokoknya masalah-masalah yang sangat rumit sehingga mengorbankan
kebahagian dalam pernikahan. Sebenarnya masalah ini banyak bertebaran di luar
sana bahkan ada yang lebih tragis dari kisah mereka. Masalah ini memang di
utamakan pada perempuan urban yang gaya hidupnya di atas standart.
Cerita dan plot novel Broken Vow cukup unik
karena menggunakan sudut pandang orang pertama dari tiga tokoh yang berbeda. Saya cukup salut sama mbak Yuris karna berani mengambil
3 tokoh sekaligus sebagai tokoh dan ceritanya sangat apik sekali ditata dan
karakternya berhubungan dengan tokoh yang lain. Jadi kesannya sangat menyentuh
sekali mbak :’)
Salah satu kelebihan novel Broken Vow ini adalah ada
lagu dan film di dalam ceritanya menyatu banget. Saya bukan orang yang suka membaca sambil mendengar
musik, tetapi saya selalu mendengar musik setelah membaca dan kadang-kadang
saya bisa merasakan kekuatan cerita tadi terhadap lagu-lagu tersebut. Nilai
plus ini mah. Musik seperti Broken Vow by Lara Fabian, I’ll Remember by Madonna dijamin membuat saya
bisa termehek-mehek, maksudnya termewek-mewek J
Seandainya novel ‘’Broken
Vow ini di film kan maka saya akan memilih :
Tokoh amara sosok perempuan
bak Cinderella. Lembut, menawan, cantik.
Tokoh nadya sosok perempuan easy going, cuek, cheerful, sedikit keras kepala,
dan setia,
tipe perempuan urban, yang terkesan suka hura-hura, modis, dan nggak ribet sama
hidupnya. Terkesan jual mahal.
Tokoh irene adalah sosok perempuan
yang superwoman, keibuan, pengertian,
dan humble. Tapi di balik itu semua
Irena juga keras, kaku, dan egois.
1. Tokoh amara sebagai Dian Sastro
2. Tokoh nadya sebagai kimberly ryder
3.
Tokoh irene sebagai Jessica
iskandar
4. Nathan
sebagai Miller Khan
5. Dion sebagai sebagai Vino Bastian
6. Arjuna sebagai Choky Sitohang
7. Leo sebagai Fandy Christian
Kutipan yang cukup
berkesan adalah
1.
Apa artinya kemewahan ini kalau cinta yang aku miliki akan segera hilang ?
(hlm.91)
2. Namanya juga jodoh. Nggak bisa kita
tebak arahnya ke mana. (hlm. 99)
3. Memukuli orang yang dicintai?
Kita tidak akan menyakiti orang yang kita cintai, kan? Atau malah sebaliknya?
Karena cinta, kita bisa seenaknya pada orang yang kita cintai? (hlm. 135)
- Jangan membicarakan hal yang sudah berlalu. (hlm. 170)
5. Mana ada laki-laki yang mau
diajak menikah hanya demi status? (hlm. 250)
6.
Tidak ada hidup yang sempurna. Hidup ini pilihan, begitu juga dengan
kebahagiaan (hlm. 270)
Overall, Saya suka sekali covernya, gambarnya bagus
dan membuat saya tertarik membaca bukunya. Ini adalah pertama kalinya saya
membaca buku karya Yuris Afrizal, dan hasilnya sangat bagus, membuat saya cukup
mewek membacanya. Buku ini nyaris sempurna hanya saja ada Kekurangannya yaitu ada
beberapa typo .
Pesan moral yang bisa saya ambil adalah :
1.
Sebagai perempuan kita punya prinsip dan berani menemukan kebahagiaan kita
sendiri.
2.
Menjadi perempuan yang tegar dan selalu waspada.
Rating: **** 4 of 5 stars
No comments:
Post a Comment