Huk ahuk, batuknya mendera, aku
pergi dulu, katanya.
Aku tak menjawab perkataannya, aku
langsung pergi ke rumah temanku.
Sejak ayah keluar dari penjara, hidup
ku seolah-olah semakin rumit. Ayah adalah mantan tahanan, dia tersangkut kasus
narkoba dan di penjara selama 10 tahun . Wajahnya telah tua, beruban dan terlihat renta. Ayah bilang, dia
di jebak oleh temannya ketika sedang bekerja.
Aku tidak menyangka, Dulu aku sangat
membanggakan sosok ini, tetapi aku kini membenci hadirnya. Aku jarang bicara kepadanya.
Aku masuk ke kamarnya. Terlihat
berantakan ......
aku tertidur pulas di kasurnya yang
usang.
Sore hari, aku terbangun dan
menunggu pria tua itu. Lama sekali dia pulang pikirku.
Tak lama kemudian, pak udin
menemuiku dan berkata untuk kerumah sakit melihat Ayah. Aku cukup terkejut,
segera ku pergi, ternyata bapak telah meninggal, dia mengidap TBC dan yang
paling kusesalkan aku tidak pernah berniat untuk berbicara dengannya.
Seminggu kemudian setelah
kepergiannya, aku menemukan kantong plastik di bawah kasurku, ada segumpal uang
dan surat untukku. Ternyata, dia mengumpulkan uang untukku selama ini. Dia
tidak pernah memberitahukan penyakitnya. Aku sadar, hidupnya telah menderita
selama ini. Aku sungguh berdosa dan menyesal.Kini, Aku tahu bahwa matahariku
telah pergi jauh dan tak akan pernah terbit lagi.
#CeritaSenja
No comments:
Post a Comment