Monaco
of asia. Itulah julukan untuk danau Toba saat ini. Siapa yang tidak kenal
dengan Danau Toba? Danau Toba terletak di pulau Samosir, Sumatra Utara. Samosir
adalah sebuah pulau yang terbentuk akibat letusan gunung merapi ribuan tahun
yang lalu. Letusan dasyat yang menggoncang dunia dan meninggalkan pulau cantik
yang amat mempesona. Uniknya, pulau samosir mengelilingi danau Toba yang sudah
terkenal ke berbagai penjuru dunia. Berbagai macam objek wisata menarik wajib
dikunjungi di pulau samosir. Berbagai macam turis datang berbondong-bondong
menyaksikan keindahan alam danau Toba, adat istiadat, bahasa, bahkan objek
wisata yang semakin menjamur dan memperlihatkan potensinya. Banyak wisatawan yang
datang mengunjungi pulau Samosir, mulai wisatawan domestik hingga manca negara
seperti Eropa, Australia, Asia, bahkan Afrika. Kala itu hotel-hotel selalu
berisi oleh wisatawan, wisatawan juga ramai di jalanan. Semuanya terasa indah.
Danau Toba memang jaya pada waktu itu.
Dibalik
kejayaan itu, Danau Toba pernah memiliki cerita yang memilukan dan terpuruk hampir puluhan tahun. Pemerintah beserta
semua lapisan masyarakat turut merasakan kepedihan ini. Kejayaan Danau Toba
mulai pudar sejak tahun 1996 sejak krisis moneter ditambah lagi cuaca kabut
yang menghalau pemandangan indah danau Toba. Wisatawan tidak menampakkan diri
seolah-olah hilang ditelan bumi. Tentu hal ini membawa pengaruh negatif
terhadap kehidupan masyarakat ditandai dengan menurunnya pendapatan. Akibatnya,
pesona Danau Toba seolah-olah hilang. Jangankan wisatawan yang ingin
berkunjung, cuaca kabut menyebabkan banyak kapal kehilangan arah. Transportasi
semakin sembraut. Dibalik cerita memilukan itu, kini Pemerintah mulai berbenah
untuk mengembalikan ‘nama baik’ Danau Toba.
Sampai
saat ini, jumlah wisatawan perlahan naik dari tahun ke tahun. Itu semua tidak
lepas dari kerja keras pemerintah dan juga masyarakat. Tujuan pemerintah dan
masyarakat hanya satu yaitu memajukan pariwisata Samosir. Hal ini bukan kerjaan
satu atau dua tahun, tetapi dengan dibarengi kesabaran dan usaha, Pemerintah Samosir
melakukan tugasnya dengan baik.
Adanya
tujuan yang sama yaitu memajukan pariwisata samosir tak lepas dari peran
pemerintah dan masyarakat. Dari segi pemerintahan, Pemerintah berupaya keras dalam
pembangunan infrastruktur seperti perbaikan jalan, pembangunan jembatan, dan penambahan
lampu jalan. Walaupun pembangunan terkesan lamban, tetapi lambat laun sudah
diperbaiki. Terbukti, semenjak Bupati Samosir, Ir. Simbolon menjabat sebagai
Bupati Samosir. Jalanan masih banyak yang rusak dan berlubang. Apalagi Samosir
adalah daerah pariwisata yang harus segera dibenahi. Tak tanggung-tanggung,
beliau menjabat selama 2 periode dan jalanan tetaplah seperti ini. Untungnya,
setelah pemilihan Bupati baru, Rapidin Simbolon segera memberikan kuasa untuk
memperbaiki jalanan di Samosir, semua jalanan diperbaiki dan daerah pariwisata
diutamakan. Target pemerintah ini diharapkan harus rampung sampai bulan
desember 2016. Selain itu, kinerja pemerintah dalam mempromosikan objek wisata
samosir dinilai masih lambat. Danau Toba bukanlah wisata yang baru dibangun,
Danau Toba sudah terkenal sejak lama. Bagaimana pemerintah mempromosikan Danau
Toba adalah hal yang patut dipertanyakan.
Pembangunan yang sedang dilaksanakan di Samosir tak urung karna kedatangan Jokowi ke Sumatera Utara. Bapak Presiden RI langsung meninjau Danau Toba dan berjanji akan segera melakukan pembangunan. Benar saja tak lama beberapa bulan kemudian, pembangunan jalan langsung dilakukan demi kepentingan bersama. Semoga Pemerintah dapat menyelesaikan pembangunan dengan baik dalam waktu dekat ini. Danau Toba akan disulap menjadi Monaco of Asia. Tak tanggung-tanggung, anggaran pembangunan sangat besar. Mari kita doakan, semoga pemerintah dapat melakukan pembangunan.
Tak hanya pemerintah, masyarakat juga turut berpartisipasi dalam memajukan pariwisata samosir seperti menjaga dan melestarikan keindahan alam Danau Toba, melaksanakan 7 Sapta Pesona, memperkenalkan keberagaman budaya, mematuhi perintah yang berlaku.
Jika hal ini dilakukan dengan baik, maka tujuan bersama dapat dicapai dengan baik. Sehingga pemerintah dan masyarakat dapat memberikan kontribusi dalam pariwisata. Banyak keuntungan yang didapat jika adanya kesatuan dan kerja keras diantara pihak. Keuntungan yang didapat antara lain, adanya penambahan devisa bagi pemerintah, semakin tingginya pendapatan masyarakat sehingga kehidupan masyarakat semakin sejahtra, semakin majunya akomodasi pariwisata seperti pembangunan hotel, sarana trasportasi, penaataan objek wisata serta masyarakat memberikan rasa aman dan nyaman terhadap wisatawan.
Implementasi 7 Sapta
Pesona
Tujuan
dari sapta pesona adalah untuk meningkatkan kesadaran semua lapisan masyarakat
maupun pemerintah dalam berpartisipasi meningkatkan rasa kepedulian dan tanggungjawab
dalam kehidupan sehari-hari.
Sapta Pesona |
Ø Keamanan
Keamanan
bertujuan menciptakan rasa aman bagi wisatawan sehingga para wisatawan dapat
menikmati kunjungannya ke pulau samosir. Keamanan dan kenyamanan turis adalah
hal yang harus dijaga oleh masyarakat samosir sebagai tuan rumah. Kita harus
memperlakukan turis ibarat raja dan berusaha memberikan pelayanan terbaik
seperti tidak melakukan tindak kekerasan/pemaksaan, penipuan terhadap turis,
memberi petunjuk jalan kepada turis, siap menolong turis jika kecelakaan.
Kenyamanan harus ada dalam diri masyarakat sekitar sehingga turis akan merasa
“betah” untuk tetap tinggal di Pulau Samosir.
Ø Ketertiban
Kondisi tertib adalah dambaan setiap
wisatawan. Dengan menjaga ketertiban maka akan menciptakan lingkungan yang
tertib sehingga kegiatan wisatawan
lancar. Bentuk aksi berupa lalu lintas
yang aman/ tidak sembrawut, akses jalan/ trasportasi yang akurat, disiplin
budaya dan waktu, bangunan lengkap dan tersusun rapi seperti hotel dan
trasportasi yang semakin memudahkan wisatawan untuk mengeksplorasi Danau Toba.
Ø Kebersihan
Kebersihan
menunjukkan budaya masyarakat itu sendiri. Tujuannya adalah menciptakan suasana
yang bersih dan higenis bagi wisatawan. Bentuk aksi berupa adanya tong sampah
setiap 10 meter untuk mencegah pembuangan sampah sembarangan, rutin melakukan
pembersihan rumput liar, penambahan penanaman bunga supaya terkesan asri, pakaian
dan penampilan petugas dalam melayani wisatawan, dan binatang peliharaan tidak
dibiarkan berkeliaran.
Ø Kesejukan
Tujuannya
adalah menciptakan suasana lingkungan yang nyaman dan rasa ‘betah’ bagi
wisatawan. Aksinya dapat berupa penanaman pohon di hutan, bungan-bunga, serta
menjaga kondisi sejuk di hotel, restoran, pelabuhan, dan alat trasportasi
lainnya.
Ø Keindahan
Keindahan pulau samosir sudah tidak
diragukan lagi. Pemerintah samosir mulai bergerak memberikan perubahan yang
nyata seperti penanaman/penghujauan hutan sehingga semakin menambah nilai plus,
perbaikan jalan yang terus dilakukan guna memberikan keindahan Samosir.
Masyarakat juga mulai menata letak kios sehingga rapi.
Ø Keramah-tamahan
Keramah-tamahan tercermin dari diri
pribadi masing-masing. Untuk itu, pemerintah dinas pariwisata selalu menanamkan
sikap ramah-tamah kepada masyarakat luar guna mempromosikan pariwisata di
samosir. Tak hanya pemerintah, namun masyarakat juga memberikan pelayanan
terbaik kepada wisatawan. Melayani bahkan menyapa turis dengan ramah dan halus sehingga
mencerminkan perasaan aman dan senang.
Ø Kenangan
Kenangan yang indah harus kita tanamkan
kepada wisatawan sehingga mereka akan datang kembali ke samosir. Masyarakat dan
pemerintah harus menanamkan memori yang indah seperti trasportasi yang efisien,
akomodasi yang memadai, dan budaya khas samosir seperti cendramata khas,
penyajian makanan dan minuman khas yang akan terus diingat oleh wisatawan.
Bahkan wisatawan mau berlama-lama tinggal untuk mempelajari budaya, bahasa,
adat-istiadat orang samosir yang dominan orang batak.
Selain
7 sapta pesona, saat ini banyak event-event yang diselenggarakan oleh Dinas
pemerintah pariwisata samosir guna meningkatkan jumlah wisatawan. Seperti
program Horas Samosir fiesta, festival band, karnaval budaya, Festival Danau
Toba yang diselenggarakan hampir setiap tahunnya. Pemerintah seni budaya
melakukan kerjasama dengan beberapa travel dialog, jasa travel guna
mengembangkan dan mempromosikan samosir. Promosi wisata juga dilakukan lewat
berbagai media, salah satunya adalah media sosial. Media sosial juga diharapkan
dapat membantu peningkatan jumlah wisatawan dengan cepat.
Festival |
Festival Danau Toba 2014 |
Sejak ditetapkannya kabupaten Samosir tahun sebagai kabupaten Pariwisata tahun 2005, terjadi peningkatan yang cukup signifikan atas kunjungan wisatawan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, jumlah wisatawan tahun 2009 mencapai 48.615 orang yang terdiri dari 5.282 orang wisatawan mancanegara dan 43.333 orang wisatawan domestik. Tahun 2015, jumlah wisatawan mencapai 175.000 orang, dan target telah mencapai 60 %.
Kenaikan
jumlah wisatawan disebabkan oleh berbagai kegiatan yang diselenggarakan di
kawasan Danau Toba sebagai icon pulau samosir. Yaitu penyelenggaraan FIBOP
2008, Pameran Gebyar Nusantara, Sumatera International Travel Fair, dan masih
banyak lagi. Tahun ini, pemerintah telah menetapkan pembangunan kawasan danau
Toba sebagai Monaco of Asia.
Kapal Wisatawan |
Sebagai masyarakat pulau Samosir, saya berharap pemerintah dapat meningkatkan jumlah wisatawan dengan terus berbenah dan mempromosikan pulau Samosir sebagai daerah pariwisata. Hendaknya pemerintah turut membuat penyuluhan secara rutin sehingga masyarakat semakin tahu unt. Pemerintah juga melakukan pembangunan transportasi dan akomodasi yang akurat seperti pembangunan halte bus, petunjuk arah/ jalan, papan informasi daerah wisata, sehingga memudahkan wisatawan dalam melakukan perjalanan. Selain itu, diharapkan pemerintah terus melakukan kegiatan/ even, karnaval yang akan membuat wisatawan datang berkunjung. Pemerintah juga membangun kerjasama dengan pihak bank untuk membangun ATM, Money changger sehingga wisatawan mancanegara lebih mudah melakukan transaksi / penukaran uang rupiah. Pemerintah juga diharapkan membuat kebijakan hukum dengan menetapkan peraturan. Sehingga baik masyarakat maupun wisatawan yang melanggar aturan dapat diberikan sanksi berupa denda. Hal ini diharapkan supaya semua lapisan masyarakat dapat menjaga dan menaati peraturan demi keamanan dan kenyamanan bersama.
Angan –angan menjadi Pemerintah
Samosir
Saat
ini akses ke pulau samosir menggunakan kapal sebagai alat transportasi. Jika
ingin berkunjung ke samosir, maka wisatawan harus menggunakan kapal kecil/
ferry untuk penyebrangan. Akses darat dapat juga dilakukan dari pangururan ke
kabupaten dairi tetapi memakan banyak waktu, jadi satu-satunya akses utama yang paling efisien adalah menggunakan kapal kecil
hanya 45 menit. Jika tulisan saya ini dibaca oleh pemerintah saya hanya ingin
mengatakan alangkah baiknya jika pemerintah membangun Jembatan layang diatas Danau Toba. Hal ini pasti dapat
menarik wisatawan dengan mudah. Transportasi juga dijamin lancar. Kenapa kita
tidak bisa seperti San Fransisco dengan Golden Gate nya?
https://www.youtube.com/watch?v=bhIFmF7u0hA
Padahal, luas Danau
Toba tidak seluas samudra. Semoga dihari kedepannya pemerintah dapat mewujudkan
Jembatan layang yang selalu diimpikan masyarakat samosir.
Ilustrasi Jembatan di Danau Toba |
Selain
jembatan layang, kebersihan Danau Toba juga harus dijaga. Para nelayan,
perusahaan dipesisir pantai hendaknya tidak membuat keramba yang dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan dan ekosistem danau. Seperti saat ini,
perusahaan keramba akan diungsikan ke tempat non pariwisata. Danau Toba harus
tetap dilestarikan. Sampah dan lumput liar, eceng gondok harus dibersihkan dari Danau Toba. Pemerintah harus berupaya keras dalam mewujudkan Danau Toba yang indah.
Monaco of Asia |
Pulau
samosir adalah pulau yang indah, hendaknya kita selalu melestarikan Danau Toba,
adat istiadat, dan objek wisata. Maju kita dukung pemerintah supaya pariwisata
Samosir tetap maju.
Horas
!!!!!!
***
Tulisan
ini diikutsertakan dalam lomba blog “Memotret Pembangunan Indonesia”
No comments:
Post a Comment